Skip to main content

Posts

Featured

Dua Kuasa Dapur

oleh: Novi Yulia [mandeh_denai@yahoo.com] Dapur bagi sebagian orang adalah tempat memasak. Tak salah memang, di dapur ibu-ibu atau anak perempuan mengolah bahan makanan untuk disajikan di ruang makan di kala pagi, siang, atau malam. Dapur dalam konteks ini menjadi bagian dari wilayah domestik, yang kadang kala diimbuhi konotasi negatif ; perempuan tinggi-tinggi sekolah, akhirnya ke dapur juga, atau tugas perempuan ya dapur-sumur-kasur. Satu stigma patriarki nan menyesatkan. Dari sisi lokasi, dapur berada dalam posisi marginal . Biasanya dapur dibangun di bagian belakang rumah, berdekatan dengan jamban. Posisi ini menempatkannya sebagai pelengkap rumah, bukan inti kehidupan rumah tangga. Stigma-stigma akan dapur sebagai locus pengetatan ruang interaksi perempuan dan marginalisasi letak serta perannya, menegasikan dapur sebagai titik penting keberadaan kuasa-kuasanya yang bak pepatah bagai si bisu barasian; ada dalam ketiadaan. Kuasa-kuasa itu tenggelam di bawah ambang batas sada...

Latest Posts

Naskah Fiqh Perempuan II

Abdurrahman; Syech Bintungan Tinggi Pariaman

Naskah Fiqh Perempuan Minang

Mengemas Tradisi Sosial Nan Tercecer

Etnis Tionghoa di Kota Padang: Musik Gambang dalam Perubahan Sosial

Mamak dan Ponakan di Minangkabau

Orde Baru, PRRI, dan Perubahan Sosial di Minangkabau

Lirik Si Nona dan Lamang-Tapai: Simbolik Pergaulan Muda Mudi Minang

Lirik Gamad Lirih Orang Nias: Sebuah Wacana Budaya Etnis Pinggiran

Lirik Lagu Pop Minang dan Alur Sosial